Notification

×

Iklan

Iklan

Kebutuhan Hewan Kurban Idul Adha 2025 di Sumbar Baru Terpenuhi 35 Persen, Pemprov Andalkan Pasokan dari Provinsi Tetangga

30 April 2025 | 06:14 WIB Last Updated 2025-04-30T04:17:09Z


Padang, pasbana  — Jelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mengungkapkan bahwa ketersediaan ternak lokal belum mencukupi kebutuhan hewan kurban. Saat ini, kapasitas pasokan dari peternak lokal baru mampu memenuhi sekitar 35 persen dari total kebutuhan kurban di wilayah tersebut.

"Selama ini, ternak yang tersedia di Sumatra Barat ini hanya bisa memenuhi 35 persen kebutuhan hewan kurban saat libur lebaran Idul Adha," ujar Muhammad Kamil, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar,di Padang, Selasa (29/4/2025).

Kekurangan pasokan hewan kurban diprediksi terjadi saat puncak permintaan di Hari Raya Idul Adha yang akan jatuh pada pertengahan Juni 2025. Menurut data Dinas Peternakan, kebutuhan tahunan hewan kurban di Sumbar mencapai lebih dari 42 ribu ekor, namun produksi lokal hanya mampu menyediakan sekitar 14.700 ekor.

“Permintaan biasanya meningkat tajam dua pekan menjelang Idul Adha, sementara peternak kita belum bisa meningkatkan produksi secara signifikan karena keterbatasan pakan, lahan, dan modal usaha,” jelas Kamil.

Untuk menutupi defisit tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat bekerja sama dengan beberapa provinsi tetangga di Pulau Sumatra, seperti Lampung dan Sumatra Utara. Provinsi-provinsi tersebut memiliki populasi ternak yang lebih besar dan menjadi sentra distribusi ke wilayah lain.

“Kami telah menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah di Lampung dan Sumatra Utara untuk menjamin kelancaran distribusi hewan kurban ke Sumbar, baik dari segi logistik maupun kesehatan hewan,” ujar Kamil menambahkan.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar memastikan bahwa seluruh hewan kurban yang masuk ke wilayah ini harus melalui pemeriksaan kesehatan yang ketat. Hal ini untuk mencegah penularan penyakit hewan menular strategis seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).

“Kami menyiapkan dokter hewan dan petugas teknis di lapangan untuk melakukan pemeriksaan di titik-titik masuk, serta monitoring di tempat penjualan,” kata Kamil.

Pemerintah Provinsi Sumbar mengaku tengah menyiapkan strategi jangka panjang untuk meningkatkan kemandirian pasokan hewan kurban. Salah satunya adalah dengan mendorong program pengembangan peternakan rakyat melalui bantuan bibit ternak unggul, pelatihan manajemen peternakan, dan akses permodalan.

“Kami ingin ke depan Sumbar tidak hanya swasembada daging, tetapi juga menjadi daerah penghasil ternak kurban. Namun hal itu butuh waktu, kerja sama, dan konsistensi,” tegas Kamil.

Keterbatasan pasokan hewan kurban lokal menjadi tantangan tahunan bagi Sumatra Barat. Namun dengan kolaborasi antardaerah dan pengawasan ketat terhadap kesehatan hewan, pemerintah daerah berupaya memastikan bahwa kebutuhan masyarakat saat Idul Adha tetap terpenuhi dengan aman dan layak. Masyarakat juga diimbau untuk membeli hewan kurban dari penjual resmi yang telah terverifikasi oleh dinas terkait.(REL/TSA)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update