Notification

×

Iklan

Iklan

Pelatihan Adat Minangkabau untuk Guru SLTP Padang Panjang Sukses Digelar: Perkuat Kompetensi Pengajaran Muatan Lokal Keminangkabauan

20 November 2025 | 11:11 WIB Last Updated 2025-11-20T04:11:19Z


Padang Panjang, pasbana – Upaya memperkuat pendidikan berkarakter lokal kembali mendapat angin segar di Kota Padang Panjang. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Adat Minangkabau (LPP AM) Sumatera Barat sukses menyelenggarakan Pelatihan Adat Minangkabau khusus bagi guru-guru tingkat SLTP se-Kota Padang Panjang. 

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 14–16 November 2025 ini, menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran muatan lokal Keminangkabauan di sekolah.

Sebanyak 40 guru dari SMP Negeri, SMP Swasta, dan Madrasah mengikuti pelatihan intensif ini. Mereka dibekali pemahaman komprehensif tentang adat dan budaya Minangkabau, sekaligus metode pengajaran yang relevan dengan kebutuhan pembelajaran saat ini.




Ketua Panitia Pelaksana, Syafran, S.Pd., M.Sc. Malin Mudo menegaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memberikan knowledge dan keterampilan yang aplikatif bagi para pendidik.

“Kami menghadirkan pemateri yang merupakan pelaku adat dan profesional di bidangnya. Ilmu yang disampaikan benar-benar sesuai dengan falsafah adat basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah, sehingga para guru dapat mengajarkannya dengan landasan yang kuat,” ujar Syafran.

Pelatihan terdiri dari dua bagian utama:
Sesi materi (14–15 November) – dilaksanakan di Hotel Pangeran, dengan paparan dari tokoh adat dan akademisi berpengalaman.




Kunjungan lapangan (16 November) – peserta mengunjungi tiga lokasi bersejarah yang menjadi ikon perkembangan budaya Minangkabau:
Nagari Tuo Pariangan – dikenal sebagai nagari tertua di Minangkabau.
Istano Basa Pagaruyung – pusat simbolik pemerintahan adat Minangkabau.
Bukik Marapalam – tempat lahirnya Piagam Marapalam, tonggak filosofi ABS-SBK.

Pendekatan kombinasi teori dan field trip ini dinilai efektif memberikan pemahaman kontekstual dan mendalam terhadap materi adat dan budaya.

Ketua LPP AM, Ir. Masrizal Munaf, MM (Katik Pamuncak Alam Sati), menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan implementasi dari amanah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2022 tentang Sumatera Barat, yang menegaskan falsafah Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah serta penguatan Adat Salingka Nagari.



“Kami berterima kasih kepada Bapak Idris, S.Pd., M.Pd., Anggota DPRD Kota Padang Panjang, atas kepercayaannya kepada LPP AM. Dukungan ini sangat berarti dalam memperkuat program pelestarian adat dan budaya kita,” ujar Masrizal.

Acara dibuka secara resmi oleh Walikota Padang Panjang melalui Staf Ahli, Dian Eka Purnama, SE., M.Si. Ia menegaskan bahwa penguatan muatan lokal adalah bagian dari komitmen pemerintah kota dalam menjaga nilai-nilai luhur Minangkabau agar tetap hidup di tengah perubahan zaman. 

Pelatihan ini mendapat tanggapan positif. Salah satu peserta, Yunaldi, menyampaikan apresiasi terhadap materi dan penyelenggaraan kegiatan.

“Banyak ilmu dan pengalaman baru yang kami dapatkan. Ini menjadi bekal berharga bagi kami untuk mengajar anak didik dengan lebih baik. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilanjutkan tahun depan,” ujarnya.




Di tengah perubahan sosial dan derasnya arus teknologi, keberadaan pendidikan muatan lokal menjadi fondasi penting agar generasi muda tetap memiliki identitas dan akar budaya. Pelatihan seperti ini memastikan guru—sebagai garda terdepan pendidikan—memiliki kemampuan yang kuat dalam mentransfer nilai adat Minangkabau secara relevan dan menarik bagi peserta didik masa kini.

Kesuksesan pelatihan ini menjadi momentum penting dalam kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan tokoh adat. 

Langkah ini memperkuat upaya bersama menjaga, merawat, dan mewariskan budaya Minangkabau kepada generasi muda—sekaligus memastikan muatan lokal bukan sekadar pelajaran wajib, tetapi jembatan identitas bagi masyarakat Minangkabau di era modern.
(Rel/Humas LPP AM)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update