Notification

×

Iklan

Iklan

Sumbar Krisis BBM: Gubernur Turun Tangan, Pertamina Ngebut Pulihkan Pasokan

09 November 2025 | 10:52 WIB Last Updated 2025-11-09T03:52:18Z


Sumbar, Pasbana - Antrean kendaraan mengular di depan SPBU. Motor dan mobil berdesakan, menunggu giliran mengisi bahan bakar yang mulai langka. Yang  paling banyak jenis kendaraan truk dan mobil bermesin diesel.

Wajah-wajah lelah tampak di balik helm dan kaca jendela. Bau bensin yang biasanya biasa, kini terasa menegangkan.

Beberapa hari terakhir, Sumatera Barat seperti kehilangan denyut energinya. BBM menipis di sejumlah titik. SPBU kehabisan stok lebih cepat dari biasanya. Sopir-sopir truk logistik mengeluh. Ojek online ikut panik.

Tapi Gubernur Mahyeldi tak tinggal diam. “Pemprov Sumbar tidak diam,” ujarnya tegas, Sabtu (8/11/2025). Ia baru saja menutup rapat koordinasi darurat di Padang. 

Ia menghubungi siapa pun yang perlu dihubungi — dari Kementerian ESDM, BPH Migas, hingga petinggi Pertamina. Semua demi satu hal: memastikan Sumbar tak lumpuh karena BBM.

Masalahnya ternyata bukan di stok. “Stok kita aman. Hanya distribusi yang terganggu,” kata Mahyeldi.

Angin dan ombak di jalur laut mengacaukan jadwal kapal pengangkut dari terminal utama ke Sumbar. Pasokan tersendat. Tangki-tangki kosong menunggu kapal yang tak kunjung tiba.

Sejak 6 November, situasi mulai bergerak. Pertamina beralih ke jalur darat. Mobil-mobil tangki melaju dari Siak, Jambi, dan Sibolga. Jarak jauh, tapi waktu tak bisa menunggu. “Kita siasati jalur darat untuk percepat pemulihan,” ucap Mahyeldi.

Di Teluk Kabung, lampu-lampu terminal BBM tak lagi padam malam hari. Sejak 7 November, mereka bekerja 24 jam penuh. Suara mesin pompa dan langkah kaki operator tak pernah berhenti. 

“Kecepatan penyaluran naik 16 persen dari biasanya,” jelas Kepala Dinas ESDM Sumbar, Helmi.

Sebanyak 20 armada tangki tambahan — total kapasitas 320 kiloliter — dikerahkan. Mereka berpacu dengan waktu, berpindah dari satu SPBU ke SPBU lain.

Pemerintah, kata Mahyeldi, terus memantau. “Saya sudah lapor langsung ke Wamen ESDM,” tuturnya. “Kita pastikan komunikasi di semua level berjalan lancar.”

Ia tahu, masyarakat sudah gelisah. Ada yang antre sejak subuh. Ada yang terpaksa menunda kerja. Tapi Mahyeldi minta warga tetap tenang. “Proses pemulihan sedang berjalan. Hasilnya sudah mulai terlihat.”

Helmi menambahkan, masyarakat juga punya peran penting. “Gunakan BBM secara bijak. Jangan panik buying. Kalau ada penyalahgunaan, laporkan ke Pertamina Call Center 135.”

Kini, di beberapa SPBU di Padang dan sekitarnya, antrean mulai menipis. Sopir truk terlihat lega. Mesin-mesin kembali menyala. Perlahan, Sumbar mulai bergerak lagi.

Mahyeldi menutup dengan kalimat yang terdengar seperti janji sekaligus doa:
“Insya Allah, pasokan BBM segera normal. Pemerintah akan selalu hadir, terutama dalam hal-hal yang menyangkut kebutuhan dasar rakyatnya.”(*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update