Sijunjung, pasbana – Angin puting beliung menghantam Kecamatan Kamangbaru, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, pada Sabtu malam (4/10/2025).
Angin datang bersamaan dengan hujan lebat meninggalkan jejak kerusakan parah, tidak hanya pada infrastruktur publik namun juga memutus urat nadi transportasi.
Fokus kerusakan terbesar tercatat menimpa simbol keagamaan di wilayah tersebut: kubah Masjid Agung Kamangbaru dilaporkan roboh total.
Struktur yang menjadi kebanggaan warga setempat itu tak kuasa menahan amukan angin putaran yang menerjang dengan kecepatan tinggi.
Tak hanya merusak bangunan vital, badai yang tiba-tiba ini juga meluluhlantakkan properti warga. Sejumlah besar atap rumah dan warung di Kamangbaru dilaporkan terbang dan porak-poranda disapu oleh pusaran angin.
Dampak bencana meluas hingga sektor transportasi. Buntut dari terjangan puting beliung, sejumlah pohon besar tumbang melintang dan menutupi penuh ruas jalan nasional yang menghubungkan Kiliranjao dengan Provinsi Riau.
Akibatnya, arus lalu lintas di jalur strategis tersebut dilaporkan terganggu. Tim evakuasi berupaya membersihkan material pohon dari badan jalan.
Peristiwa nahas yang terjadi pada malam hari tersebut kini sedang ditangani oleh pihak berwenang.
Camat Kamangbaru, Asrijal, S.H., membenarkan terjadinya bencana puting beliung yang menyebabkan kerusakan masif di wilayahnya.
"Peristiwa itu memang benar terjadi pada Sabtu malam. Kami masih mengumpulkan data lengkap di lapangan," ujar Asrijal pada Minggu (5/10/2025).
Hingga berita ini diturunkan, pendataan resmi mengenai jumlah pasti rumah dan warung yang rusak masih berlangsung. Namun, kerugian material akibat hantaman puting beliung ini diperkirakan mencapai angka ratusan juta Rupiah.
Pihak terkait kini tengah berfokus pada langkah-langkah darurat untuk pemulihan dan penyaluran bantuan kepada warga yang terdampak.(*)